Sabtu, 20 November 2010

 POSTGREE

 

PostgreSQL 9.0.1, powerfull free RDBMS

Logo Postgres
PostgreSQL, merupakan salah satu RDBMS (Relational Database Management System) yang handal, ditambah lagi lisensi dari postgreSQL adalah free, sehingga bisa digunakan dan diupgrade dengan mudah. PostgreSQL juga dapat digunakan di berbagai platform, sehingga layak menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan RDBMS.
Seri terbaru dari PostgreSQL adalah versi 9.0.1, yang telah di-release dari website resminya. Untuk mendapatkan file installernya, dapat didownload di link ini. Jangan lupa pastikan file instalasi yang didownload sesuai dengan OS yang digunakan.
Operasi-operasi yang dapat dilakukan di PostgreSQL meliputi operasi standart SQL, ditambah lagi beberapa operasi khusus yang dikembangkan oleh PostgreSQL, yang bisa membantu pengguna menangani masalah yang rumit.
pgAdmin III
SQL Shell
Untuk melakukan berbagai operasi database, dapat menggunakan console dari PostgreSQL atau dari administrator bawaan dari PostgreSQL, yaitu pgAdmin III. Sebelum mempelajari tentang pgAdmin III, ada baiknya mencoba versi shell / console PostgreSQL terlebih dahulu. Selamat mencoba. (drinking)
From → PostgreSQL, Tutorials

Penulisan My SQL

PENULISAN MY SQL
 

Dasar SQL Query
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang khusus digunakan untuk mengoperasikan database. Untuk memudahkan pelajaran, SQL query akan dikelompokkan menjadi tiga:
a. Query untuk mengelola database
b. Query untuk mengakses data dalam satu tabel
c. Query yang melibatkan lebih dari satu tabel
Query pengelolaan database
Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah query yang bertujuan untuk:
a. Membuat database
b. Menghapus database
c. Membuat tabel
d. Memodifikasi tabel
e. Menghapus tabel
f. Menambah user
g. Mengatur permission
h. Menghapus user

Membuat database dilakukan dengan perintah sebagai berikut :
CREATE DATABASE

Contohnya : untuk aplikasi Content Management, kita akan membuat atabase ContentManager dengan query sebagai berikut :
CREATE DATABASE ContactManager

Menghapus database dilakukan dengan perintah :
DROP DATABASE
Contoh :
DROP DATABASE ContactManager

Membuat tabel dilakukan dengan memberikan perintah sebagai berikut:
CREATE TABLE (
,
,
……………………………….,

);

Contohnya:
CREATE TABLE userTable(
UserId INT (3),
UserName VARCHAR (50),
Password VARCHAR (50),
NamaLengkap VARCHAR (50)
);

Menghapus tabel dilakukan dengan menggunakan query
DROP TABLE ;


Contoh :
DROP TABLE userTable;


Query satu tabel
Query satu tabel digunakan untuk mengelola data dalam satu tabel. Berapa hal yang dapat dilakukan pada satu tabel adalah :
Tujuan Query
Memasukkan data
Memodifikasi data
Mengambil data
Menghapus data
Menghitung banyaknya data
Menghitung penjumlahan data
Menghitung nilai minimal
Menghitung nilai maksimal
Menghitung nilai rata-rata INSERT
UPDATE
SELECT
DELETE
COUNT
SUM
MIN
MAX
AVG


Untuk memasukkan data ke dalam database, kita menggunakan perintah INSERT. Aturan penulisannya adalah :
INSERT INTO (, < nama kolom
1>, ..)
VALUES (, , ..);

Contoh :
INSERT INTO userTable VALUES (
1,
'agus',
'inipaswod',
'Agus Pratondo'
);


Untuk mengubah data dalam database, digunakan perintah UPDATE, dengan aturan penulisan sebagai berikut :
UPDATE
SET =
WHERE


Contoh :
UPDATE userTable
SET password=’test’
WHERE UserName=’agus’


Untuk menampilkan data dalam tabel, gunakan perintah SELECT. Aturan penulisannya adalah sebagai berikut:
SELECT
FROM
WHERE




Contoh : 
SELECT *
FROM UserTable
WHERE UserId=1


Untuk menghapus data dari dalam tabel, gunakan perintah DELETE. Aturan penulisannya adalah :
DELETE FROM WHERE


Contoh :
DELETE FROM UserTable
WHERE NamaLengkap=’Agus Pratondo’


Query banyak tabel
Query banyak tabel digunakan untuk menghubungkan data di lebih dari satu database. Pembahasan tentang join berada di luar materi PHP Programming dan ada di pembahasan tentang relational database.

11.2 Membuat koneksi ke database
Sebelum mulai, kita terlebih dahulu akan membuat database. Kita membutuhkan tabel user untuk menyimpan data sebagai berikut :
Nama Field Tipe Data
UserId
UserName
Password
NamaLengkap int(3)
varchar(50)
varchar(50)
varchar(50)

Tabel dibuat dengan memberikan query sebagai berikut:
CREATE TABLE userTable(
UserId INT (3) AUTO_INCREMENT PRIMARY KEY,
UserName VARCHAR (50),
Password VARCHAR (50),
NamaLengkap VARCHAR (50)
);

tabel siap digunakan.
Kita akan mulai dengan halaman daftar, karena kita belum punya user. File register.php akan menangani pendaftaran user baru. Tugasnya adalah memasukkan data yang diisi dalam form ke dalam database. Selanjutnya, kita akan melakukan langkah-langkah seperti yang disebutkan di atas.

Membuka sambungan dengan database server
Untuk membuka sambungan, kita membutuhkan alamat server serta username dan password untuk database.
Setelah itu, kita membuka sambungan dengan perintah sebagai berikut :
$dbServer = "localhost";
$dbUser = "agus";
$dbPass = "test";
$dbConn = mysql_pconnect($dbServer, $dbUser, $dbPass);

sambungan dengan database disimpan dalam variabel $dbConn untuk digunakan pada langkah-langkah selanjutnya.
Memilih dan membuka database yang diinginkan
Selanjutnya, kita akan menggunakan database tutorial, yang sebelumnya telah dibuat dengan menggunakan PHPMyAdmin. Gunakan kode berikut untuk memilih dan membuka database phpTutorial.
$dbName = "phpTutorial";
mysql_select_db($dbName);

sekarang database telah siap untuk digunakan. Kita dapat melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu memasukkan data.

Mengirim perintah untuk mengambil / mengubah / menghapus
data.
Perintah untuk memasukkan data dibuat dengan menggunakan aturan SQL, dijelaskan lebih lengkap pada bagian selanjutnya. Query (perintah) untuk memasukkan data adalah :
INSERT INTO userTable VALUES (
1,
'agus',
'inipaswod',
'Agus Pratondo'
);

perintah tersebut dieksekusi di dalam script PHP sebagai berikut :

$query = "
INSERT INTO userTable VALUES (
1,
'agus',
'inipaswod',
'Agus Pratondo'
);
";
$hasil = mysql_query($query);
if($hasil){
echo(mysql_affected_rows()." orang ditambahkan ke dalam
sistem");
}

Script kita harus mengambil data dari HTML Form (register.htm) dan memasukkannya ke dalam database. Untuk itu, kita akan membuat file register.php yang berisi kode sebagai berikut :
$dbServer = "localhost";
$dbUser = "agus";
$dbPass = "test";
$dbConn = mysql_pconnect($dbServer, $dbUser, $dbPass);
$dbName = "phpTutorial";
mysql_select_db($dbName);
$query = "
INSERT INTO userTable
(UserName, Password, NamaLengkap)
VALUES (
'$user',
'$pass',
'$namaLengkap'
);
";
$hasil = mysql_query($query);
if($hasil){
echo(mysql_affected_rows()." orang ditambahkan ke dalam
sistem");
}
?>

11.3 Mengakses hasil query
Setelah register.htm dieksekusi dengan sukses, kita telah memiliki satu user dalam database. Dengan demikian, kita dapat menguji halaman login yang telah kita buat. Untuk itu, kita perlu mengakses data dalam database dan mencocokkannya dengan input yang diberikan user.
Langkah-langkah untuk mengakses data dalam database adalah :
 Membuat sambungan database
 Memilih database
 Membuat query
 Menjalankan query
 Mengambil hasilnya
 Memproses hasil
Query yang akan digunakan adalah :
SELECT * FROM UserTable WHERE userName=’input dari user’


Query ini akan dimasukkan ke dalam script menjadi :
$query = SELECT * FROM UserTable WHERE userName=’$login’


Dan dieksekusi dengan kode :
$hasil = mysql_query($query);


Bila userName yang diinputkan user tidak ada dalam database, query akan mengembalikan 0 (nol) baris hasil. Bila ada, query akan menghasilkan array yang berisi data pada masingmasing kolom dalam database.
Untuk mengetahui jumlah hasil yang didapat dari query, digunakan kode
sebagai berikut:
$jumlahHasil = mysql_num_rows($hasil);

Apabila hasilnya tidak nol (berarti username telah terdaftar dalam sistem), kita akan mengambil data password. Untuk itu, kita gunakan perintah:
$data = mysql_fetch_array($hasil);


data password ada dalam array, diakses dengan cara :
$passDb = $data[‘Password’];


Dengan demikian, keseluruhan script login.php akan menjadi :

// variabel yang diperlukan untuk akses database
$user = "agus";
$pass = "test";
$db = "ContentManager";
$server = "localhost";
// membuat koneksi
$koneksi = mysql_connect($server, $user, $pass);
// memeriksa koneksi
if(!$koneksi){
echo("Koneksi ke database gagal");
exit;
}
// membuka database
mysql_select_db($db);
// membuat query
$query = "SELECT * FROM userTable WHERE
userName='".$login."'";
// mengeksekusi query
$hasil = mysql_query($query);
// mengakses hasil
$jumlahHasil = mysql_num_rows($hasil);
if($jumlahHasil < 1){
echo("User $login tidak ada dalam database
");
}else{
echo("User $login ada dalam database
");
$data = mysql_fetch_array($hasil);
$passwordAsli = $data["password"];
if($password == $passwordAsli){
echo("Password untuk user $login benar
");
}else{
echo("Password untuk user $login salah
");
}
?>

Printah Aljabar

PRINTAH ALJABAR
 
 
Bahasa yang dipakai pada model relasional disebut dengan bahasa query. Bahasa Query adalah suatu bahasa yang menyediakan fasilitas bagi user untuk mengakses informasi dari basis data. Pada umumnya level bahasa ini lebih tinggi dari bahasa pemrograman standar. Bahasa query dapat dikategorikan sebagai prosedural & non-prosedural.
Dalam bahasa prosedural, user menginstruksikan ke sistem agar membentuk serangkaian operasi dalam basis data untuk mengeluarkan hasil yang diinginkan. Dalam bahasa non-prosedural, user mendeskripsikan informasi yang diinginkan tanpa memberikan prosedur detail untuk menghasilkan informasi tersebut. Aljabar relasional merupakan bahasa query prosedural, sedangkan kalkulus relasional tupel dan kalkulus relasional domain adalah non-prosedural.
  • Aljabar Relasional
Aljabar relasional adalah sebuah bahasa query prosedural yang terdiri dari sekumpulan operasi dimana masukkannya adalah satu atau dua relasi dan keluarannya adalah sebuah relasi baru sebagai hasil dari operasi tersebut. Operasi-operasi dasar dalam aljabar relasional adalah : select, project, union, set difference, dan cartesian product. Disamping operasi-operasi dasar terdapat beberapa operasi tambahan seperti set intersection, natural join, division dan theta join.
Operasi-operasi Dasar
-       Select
Operasi select berfungsi untuk menyeleksi tuple-tuple yang memenuhi predikat yang diberikan dari sebuah tabel relasi. Simbol sigma “σ” digunakan untuk menunjukkan operasi select. Predikat muncul sebagai subscript dari σ dan kondisi yang diinginkan yang ditulis dalam predikat. Argumen diberikan dalam tanda kurung yang mengikuti σ dan berisi tabel relasi yang dimaksud.
Contoh penggunaan operasi select :
σNPM = 10296832(NILAI)
Perintah diatas berarti memilih tupel-tupel dari tabel NILAI yang memiliki atribut NPM bernilai 10296832. Hasil dari operasi diatas adalah :
10296832 KK021 60 75
10296832 KD132 40 30
-       Project
Operasi project berfungsi untuk memilih nilai atribut-atribut tertentu saja dari sebuah tabel relasi. Simbol phi “Π” digunakan untuk menunjukkan operasi project. Predikat muncul sebagai subscript dari Π dan hanya nama atribut yang diinginkan yang ditulis dalam predikat. Argumen diberikan dalam tanda kurung yang mengikuti Π dan berisi tabel relasi yang dimaksud.
Contoh penggunaan operasi project :
Π KDMK,SKS(MKUL)
Perintah diatas berarti memilih nilai atribut KDMK dan SKS dari tabel MKUL. Hasil dari operasi diatas adalah :
KK021 2
KD132 3
KU122 2
-       Union
Operasi union berfungsi untuk mendapatkan gabungan nilai atribut dari sebuah tabel relasi dengan nilai atribut dari tabel relasi lainnya. Simbol “∪” digunakan untuk menunjukkan operasi union. Operasi union bernilai benar bila terpenuhi 2 kondisi, yaitu : Derajat dari 2 tabel relasi yang dioperasikan harus sama dan domain dari atribut yang dioperasikan juga harus sama.
Contoh penggunaan operasi union :
Misalkan terdapat 2 tabel relasi bernama ASLABSI dan ASLABTI seperti dibawah :
ASLABSI
NPM Nama Kelas
10107591 Eko Putra 3KA07
10107971 Keque Irfan 3KA07
18108012 Riza Rulham 3KA07
ASLABTI
NPM Nama Kelas
11107891 M. Ali Nurdin 3KA07
18108012 Riza Rulham 3KA07
11107611 Soli Kurniawan 3KA07
dan dari 2 tabel relasi diatas dilakukan operasi union sebagai berikut :
Π Nama(ASLABSI) ∪ Π Nama(ASLABTI)
Perintah diatas berarti menggabungkan hasil dari operasi project terhadap tabel ASLABSI dengan hasil dari operasi project terhadap tabel ASLABTI. Hasil dari operasi diatas adalah :
Eko Putra
Keque Irfan
M. Ali Nurdin
Riza Rulham
Soli Kurniawan
Perhatikan bahwa nama Riza Rulham hanya muncul sekali pada hasil operasi, ini karena relasi adalah set sehingga nilai duplikat dihilangkan.
-       Set Difference
Operasi set difference berfungsi untuk mendapatkan nilai yang ada dalam sebuah tabel relasi, tapi tidak ada dalam tabel relasi lainnya. Simbol “-“ digunakan untuk menunjukkan operasi set difference.
Contoh penggunaan operasi set difference :
Π Nama(ASLABSI) – Π Nama(ASLABTI)
Perintah diatas berarti mendapatkan nilai atribut Nama yang terdapat di tabel ASLABSI, tapi tidak terdapat di tabel ASLABTI. Hasil dari operasi diatas adalah :
Eko Putra
Keque Irfan
-       Cartesian Product
Operasi cartesian product berfungsi untuk mengkombinasikan informasi yang ada dalam 2 tabel relasi dan menghasilkan sebuah tabel relasi yang baru. Simbol “x“ digunakan untuk menunjukkan operasi set difference.
Contoh penggunaan operasi cartesian product :
ASLABTI x MKUL ⟹ tabel relasi baru
Perintah diatas berarti mengkombinasikan seluruh tupel yang ada pada tabel ASLABTI dengan tabel MKUL. Hasil dari operasi diatas adalah :
11107891 M. Ali Nurdin 3KA07 KK021 P. Basis Data 2
11107891 M. Ali Nurdin 3KA07 KD132 SIM 3
11107891 M. Ali Nurdin 3KA07 KU122 Pancasila 2
18108012 Riza Rulham 3KA07 KK021 P. Basis Data 2
18108012 Riza Rulham 3KA07 KD132 SIM 3
18108012 Riza Rulham 3KA07 KU122 Pancasila 2
11107611 Soli Kurniawan 3KA07 KK021 P. Basis Data 2
11107611 Soli Kurniawan 3KA07 KD132 SIM 3
11107611 Soli Kurniawan 3KA07 KU122 Pancasila 2
Operasi-operasi Tambahan
-       Set Intersection
Operasi set intersection berfungsi untuk mendapatkan nilai yang ada dalam sebuah tabel relasi dan juga ada dalam tabel relasi lainnya. Simbol “∩“ digunakan untuk menunjukkan operasi set intersection.
Contoh penggunaan operasi set intersection :
Π Nama(ASLABSI) ∩ Π Nama(ASLABTI)
Perintah diatas berarti mendapatkan nilai atribut Nama yang terdapat di tabel ASLABSI dan juga terdapat di tabel ASLABTI. Hasil dari operasi diatas adalah :
Riza Rulham
-       Natural Join
Operasi natural join memungkinkan kita untuk menggabungkan operasi select dan cartesian product menjadi hanya 1 operasi saja. Simbol “⋈“ digunakan untuk menunjukkan operasi natural join. Operasi natural join hanya menghasilkan tupel yang mempunyai nilai yang sama pada 2 atribut yang bernama sama pada 2 tabel relasi yang berbeda.
Contoh penggunaan operasi natural join :
Π NPM,KDMK,MID(MHS ⋈ NILAI)
Perintah diatas berarti mendapatkan nilai dari operasi project dengan predikat NPM, KDMK, dan MID dan argumen hasil dari operasi natural join antara tabel MHS dengan tabel NILAI. Hasil dari operasi diatas adalah :
10296832 KK021 60
10296832 KD132 40
10296126 KD132 70
31296500 KK021 55
41296525 KU122 90
50096487 KD132 80
21196353 KU122 75
-       Division
Operasi division berfungsi untuk query yang memasukkan frase “untuk semua/seluruh”. Simbol “÷“ digunakan untuk menunjukkan operasi division.
Contoh penggunaan operasi division :
Misalkan terdapat 3 tabel relasi bernama ACCOUNT, BRANCH, dan DEPOSITOR seperti dibawah :
acc
dan dari 3 tabel relasi diatas dilakukan operasi division sebagai berikut :
Π customer-name,branch-name(DEPOSITOR ⋈ ACCOUNT) ÷ Π branch-namebranch-city=”Brooklyn”(BRANCH))
Dengan asumsi operasi project awal adalah relasi r1 dan akhir adalah r2, perintah diatas berarti mendapatkan nama pelanggan yang muncul pada hasil relasi r2 untuk semua nama cabang hasil relasi r1. Hasil dari operasi diatas adalah :
Johnson
-       Theta Join
Operasi theta join berfungsi jika kita ingin mengkombinasikan tupel dari 2 tabel relasi dimana kondisi dari kombinasi tersebut tidak hanya kesamaan nilai dari 2 atribut bernama sama, tetapi kondisi yang diinginkan juga bisa menggunakan operator relasional (≤, <, =, >, ≥). Operasi theta join merupakan ekstensi dari natural join.
Referensi :
- Database System Concepts Silberschatz-Korth-Sudarshan, McGraw Hill, Fourth Edition, 2002

Pengantar Basis Data

H
PENGANTAR BASIS DATA

LINGKUNGAN BASIS DATA
Tujuan Instruksional Khusus :
• Mahasiswa dapat menjelaskan tingkatan arsitektur basis data
• Mahasiswa dapat menjelaskan konsep data independence, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan di dalam DBMS
• Mahasiswa dapat mejelaskan perbedaan model data berbasis objek, record, konseptual, dan fisik
• Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan isi dari data dictionary
• Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan arsitektur DBMS multi user
Deskripsi Singkat :
Basis data merupakan sumber informasi yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda terhadap data yang disimpan di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terdapat arsitektur komersial DBMS yang didasarkan pada perluasan arsitektur yang disebut sebagai arsitektur ANSI-SPARC. Oleh karena itu, materi ini akan membahas tingkatan arsitektur basis data, karakteristik fungsional DBMS, bahasa yang digunakan di dalam DBMS serta model-model data. Materi-materi tersebut mengetengahkan latar belakang informasi yang penting pada DBMS
Bahan Bacaan :
1. Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation and Management, 3rd edition, Addison Wesley, 2001.
2. Korth, H.; Database System Concept, 4th edition, Mc Graw Hill, New York, 1991.

LINGKUNGAN BASIS DATA
Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan. Oleh karena itu, titik awal untuk perancangan sebuah basis data haruslah abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu organisasi harus digambarkan di dalam basis data.
Lebih jauh lagi, jika sebuah basis data merupakan suatu sumber yang bisa digunakan bersama maka setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda-beda terhadap data di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan ini, arsitektur komersial basis data yang banyak digunakan telah tersedia saat ini dan telah mengalami perluasan yaitu arsitektur ANSI-SPARC.
Materi ini menyediakan latar belakan informasi yang penting pada basis data, diantaranya tiga tingkatan arsitektur ANSI-SPARC, pengenalan model data, fungsi yang disediakan oleh DBMS multi user.
Tiga Tingkatan Arsitektur Basis data ANSI-SPARC
Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.
3 tingkatan arsitektur basis data :
1. Tingkat Eksternal (External Level)
Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja.
2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya.
Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual adalah :
- semua entitas beserta atribut dan hubungannya
- batasan data
- informasi semantik tentang data
- keamanan dan integritas informasi
Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhkan oleh pemakai harus sudah tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte.
3. Tingkat Internal (Internal Level)
Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan / physical storage.
Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini :
- alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
- deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen
- penempatan record
- pemampatan data dan teknik encryption
Contoh : sebuah file Pegawai yang akan didefinisikan
Tingkat Eksternal (External Level) :
Cobol
01 PEG_REC.
02 PEG_NO PIC X(6).
02 DEPT_NO PIC X(4).
02 GAJI PIC 9(6).
Tingkat Konseptual (Conceptual Level) :
PEGAWAI
NOMOR_PEGAWAI CHARACTER 6
NOMOR_DEPT CHARACTER 4
GAJI NUMERIC 6
Tingkat Internal (Internal Level) :
FILE_PEGAWAI LENGTH = 22
PREFIX TYPE = BYTE (6), OFFSET = 0
EMP# TYPE = BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX
DEPT# TYPE = BYTE (4), OFFSET = 12
PAY TYPE = FULLWORD, OFFSET = 16
Data Independence
Tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi.
Ada 2 jenis data independence, yaitu
1. Physical Data Independence
bahwa internal schema dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu conceptual schema. Dengan kata lain physical data independence menunjukkan kekebalan conceptual schema terhadap perubahan internal schema.
2. Logical Data Independence
bahwa conceptual schema dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu external schema. Dengan kata lain logical data independence menunjukkan kekebalan external schema terhadap perubahan conceptual schema.
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
2. Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
3. Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan pengguna.
Bahasa Dalam DBMS
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
Digunakan untuk mendefinisikan data yang diolah dan perintah yang akan dilaksanakan.
2. Non Procedural
Digunakan untuk menjabarkan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara pengambilannya.
Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa :
Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan DBMS
2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
- eksternal / conceptual mapping
- conceptual schema
- konseptual / internal mapping
- internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan.
Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu.
Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.
1. Model Data Berbasis Objek
Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
- entity-relationship
- semantic
- functional
- object-oriented
2. Model Data Berbasis Record
Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
- model data relasional (relational)
- model data hierarkhi (hierarchical)
- model data jaringan (network)
Lingkungan Basis Data 7
Pengantar Basis Data
Fungsi DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh database management system adalah :
1. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan merubah data dalam basis data.
2. Katalog yang dapat diakses pemakai
menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pemakai.
3. Mendukung Transaksi
Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat.
4. Melayani kontrol concurrency
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update secara benar pada saat beberapa pemakai melakukan perubahan terhadap basis data yang sama secara bersamaan.
5. Melayani recovery
Menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada basis data tersebut.
6. Melayani autorisasi
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pemakai yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data.
7. Mendukung komunikasi data
Sebuah DBMS harus mampu terintegrasi dengan software komunikasi.
8. Melayani integrity
Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
9. Melayani data independence
Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya.
10. Melayani utility
Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utility.
Komponen DBMS QueryProcessorDDLCompilerDatabaseSchemaQueriesApplicationProgramsDMLPreprocessorProgramObject CodeDatabaseManagerDictionaryManagerSystemBufferFileManagerAccessMethodDatabasedanData DictionaryDBMSProgrammersUsersDBA
Gambar 2. Komponen DBMS
1. Query Processsor
Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager
2. Database Manager
Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File Manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
4. DML Preprocessor
Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata.
6. Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain.
Komponen software utama database manager adalah
1. Authorization Control
Modul yang memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi
2. Command Processor
Memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi
3. Integrity Checker
Untuk semua operasi yang merubah basis data, integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan integritas.
4. Query Optimizer
Modul ini menentukan strategi yang optimal untuk eksekusi query
5. Transaction Manager
Modul ini mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima transaksi
6. Scheduler
Modul ini bertanggung jawab untuk menjamin operasi secara bersamaan terhadap basis data sehingga berjalan tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain.
7. Recovery Manager
Modul ini menjamin basis data tetap konsisten walaupun terjadi kerusakan.
8. Buffer Manager
Modul ini bertanggung jawab terhadap pemindahan data antara main memory dan secondary storage, seperti disk dan tape.
Arsitektur DBMS Multi User
Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar di bawah ini.
Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk pemakai berjenis 'dumb', yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS.
Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pemakai. Arsitektur ini menempatkan beban yang besar pada komputer pusat yang tidak hanya menjalankan program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format data untuk tampilan di monitor
 File-Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan
Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan.
Kerugian arsitektur file-server adalah :
- Terdapat lalulintas jaringan yang besar
- Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS
- Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan
Client Server
Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem.
Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
 Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
• Memungkinkan akses basis data yang besar
• Menaikkan kinerja
• Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
• Biaya untuk hardware dapat dikurangi
• Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
• Biaya komunikasi berkurang
• Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
• Meningkatkan kekonsistenan
• Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
• Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server
Client
Server
Mengatur user interface
Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
Memeriksa autorisasi
Memproses aplikasi
Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
Memberikan response balik kepada pemakai
Memelihara data dictionary
Menyediakan akses basis data secara bersamaan
Menyediakan kontrol recovery
Data Dictionary
Data dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam basis data. Data dictionary biasa disebut juga dengan metadata atau data mengenai data. Modul pengontrol otorisasi menggunakan data dictionary untuk memeriksa apakah seorang pemakai perlu mempunyai wewenang.
Untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary menyimpan :
• nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS
• nama-nama data item yang ada dalam basis data
• data item yang dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang diijinkan, misalnya: insert, update, delete atau read
Sedangkan untuk memeriksa integritas data, data dictionary menyimpan :
• nama-nama data item dalam basis data
• jenis dan ukuran data item
• batasan untuk masing-masing data item
Sistem data dictionary dapat dibedakan atas sistem aktif dan pasif. Sistem aktif selalu konsisten dengan struktur basis data karena secara otomatis dikerjakan oleh sistem. Sebaliknya, sistem pasif tidak konsisten terhadap perubahan basis data yang dilakukan oleh pemakai.
Lingkungan Basis

Oracle

Oracle

 
PENGERTIAN BASIS DATA
Basis data (bahasa Inggrisdatabase), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

PENGERTIAN BASIS DATA ORACLE

Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data RDBMS. Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan jenis basis data ini untuk bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merk perangkat keras komputer (platform).



Oracle Database


Pengenalan Oracle
1. Pengenalan DBMS
DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Banyak program basis data yang sudah sering kita gunakan, misalnya : FoxPro, Clipper, Access, dan dBASE. Itu merupakan contoh dari DBMS yang digunakan pada PC dalam skala yang relatif kecil. Dalam skala yang lebih besar, dikenal beberapa DBMS yang sering digunkan, antara lain : Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan lain-lain.


2. Perkembangan Oracle

Oracle adalah DBMS hasil produksi dari Oracle Corporation yang berpusat di USA, yang sekaligus berperan sebagai vendor yang mengkhususkan diri pada produk-produk DBMS untuk berbagai jenis komputer dan mendukung system operasi dari berbagai vendor. Mulai dari PC yang berbasis Windows atau Linux sampai dengan komputer mainframe baik yang IBM compatible maupun yang berasal dari vendor lain seperti SUN Microsystems, Hewlett Packard, dan lain-lain. Sifat kompatibilitas dengan berbagai platform itulah yang membuat Oracle menjadi salah satu DBMS yang banyak digunakan dewasa ini.


Oracle pertama kali diproduksi sekitar tahun 1984 dan terus mengalami perkembangan sampai sekarang ini. Oracle yang kita pelajari saat ini adalah versi9i dan kita hanya belajar Oracle yang berbasis Microsoft Windows.




1. Installasi Oracle Database.
Pada saat kita melakukan installasi, kita akan diminta untuk memilih jenis basis data awal yang akan kita buat pada saat installasi, pilihannya adalah General Purpose, Transaction Processing, dan Data Warehousing. Jika tidak ingin membuat basis data pada saat installasi, kita bisa memilih Software Only, dimana hanya akan diinstall Oracle Database-nya tanpa ada basis data satu pun di dalamnya. Pembuatan basis data bisa dilakukan setelah proses installasi selesai menggunakan Database Configuration Wizard.
Setelah proses installasi selesai, kita harus mengkonfigurasi suatu servis yang disebut dengan listener menggunakan tool Net Configuration Asistant. Listener digunakan untuk mendeteksi koneksi Oracle Client pada server database tersebut. Konfigurasi yang dilakukan meliputi 2 hal, yaitu : protocol apa yang digunakan dalam jaringan yang kita pakai dan port mana yang akan digunakan untuk koneksi client-server (defaultnya adalah 1521). Jika dalam jaringan kita menggunakan lebih dari satu protokol, maka akan terdapat 1 listener untuk 1 protokol. Jika ada beberapa listener dalam suatu Oracle Database maka kita akan diminta untuk mengaktifkan salah satu listener yang sesuai.

2. Installasi Oracle Client.
Pada installasi Oracle Client akan ditanya tool-tool apa saja yang akan ikutkan dalam installasi tersebut selain tools miliknya client. Tool-tool tersebut bisa kita gunakan untuk melalukan hal-hal yang berbau administratif walaupun kita jalankan dari client.
Setelah installasi selesai, kita harus mengkonfigurasi suatu servis yang akan digunakan untuk koneksi ke Oracle Database menggunakan Net Service Name, servis tersebut adalah Net Service Name. Konfigurasi Net Service Name meliputi :
- Identitas komputer yang sudah terinstall Oracle Database di mana database yang akan diakses berada berikut dengan port yang digunakan oleh listener aktif. Identitas komputer bisa diketahui dari IP address-nya (jika kita menggunakan protocol TCP/IP) atau dari Computer Name-nya.
- Database yang akan kita akses, diketahui dari nama database-nya (dalam Net Configuration Assistant dinamakan Sevice Name).
Dalam melakukan koneksi ke database, user Oracle menggunakan SQL Plus. User akan ditanya username, password, dan host string. Host string diisi dengan Net Service Name yang sudah dikonfigurasi sehingga bisa terkoneksi dengan database yang diinginkan.


• Tipe-tipe user dalam Oracle
Oracle membagi user menurut jenis dan tanggung jawab yang harus diembannya dalam menangani suatu database. Tipe-tipe user Oracle adalah sebagai berikut :


1. Database Administrator
Suatu database butuh paling tidak satu DBA (Database Admnistrator) untuk melakukan administrasi pada database yang bersangkutan. Karena database Oracle bisa menangani data yang besar dan bisa mempunyai banyak user, sering kali administrator databasenya lebih dari satu orang, dan mereka bisa berbagi tanggung jawab. Tanggung jawab administrator antaralain :
- Install dan upgrade server database dan aplikasinya.
- Meng-alokasikan sistem penyimpanan dan merencanakan kebutuhan akan media penyimpan untuk masa mendatang.
- Modifikasi struktur database jika perlu, berdasarkan informasi yang diberikan oleh application developer.
- Mendefinisikan user sesuai dengan kebutuhannya.
- Mengontrol dan memonitor akses user ke database.
- Memonitor dan meng-optimisasi performance dari database.
- Merencanakan dam melakukan backup dan recovery.


2. Security Officers
Seorang Security Officer mempunyai tugas untuk mengontrol dan memonitor akses user ke database ditinjau dari sisi keamanan baik dari databasenya ataupun dari systemnya.


3. Network Administrator
Network Administrator melakukan administrasi tool-tool Oracle yang berhubungan dengan networking.


4. Application Developer
Tugas Application Developer adalah mendesain dan mengimplementasikan suatu aplikasi database. Tanggung jawabnya meliputi :
- Mendesain dan dan membangun aplikasi database.
- Mendesain struktur database untuk aplikasi yang akan dibangun.
- Memberikan informasi kepada Administrator tentang besarnya ruang penyimpan yang digunakan dan modifikasi struktur database jika diperlukan.
- Menyediakan fasilitas keamanan dalam aplikasi yang dibangun.


5. Application Administrator
Tugasnya adalah melakukan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi pada aplikasi yang dibuat.


6. Database User
Tugasnya melakukan interaksi dengan database melalui applikasi yang sudah dibuat sesuai dengan hak-nya dan membuat report dari hasil interaksi yang sudah dia lakukan.
Oracle merupakan salah satu perusahaan TI terkemuka di dunia. Anda mungkin sudah pernah mengenal Oracle melalui produk RDBMS (Relational Database Management System) mereka yaitu Oracle Database. Tulisan kali ini kana membahas secara global mengenai apa itu Oracle Database. Cocok bagi pemula yang mungkin belum mengenal Oracle Database. Sampai tulisan ini diturunkan, versi Oracle Database terakhir adalah versi 10g.



sumber: http://one.indoskripsi.com/

Software SQL Server

Software SQL Server

Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server 2000 terserang oleh cacing komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses Internet pada tanggal 25 Januari 2003.
Versi dan Edisi
Sebagai pengembangan dari versi dan edisi sebelumnya (SQL Server 7.0 dan SQL Server 2000), Microsoft telah memperkenalkan produk:
SQL Server 2005
perbandingan fitur
edisi Enterprise (x86, x64, dan IA64)
edisi Developer (x86, x64, dan IA64)
edisi Standard (x86, x64, dan IA64)
edisi Workgroup (hanya x86)
edisi Express (x86 yang bisa di-download gratis untuk keperluan belajar dan )
edisi Mobile
edisi Compact
SQL Server 2008
SQL Server 2008 yang akan dipasarkan pada tahun 2008.

Produk pendukung
SQL Server Integration Services
SQL Server Analysis Services
SQL Server Reporting Services
SQL Server Notification Services
SQL Server Management Studio

Selasa, 09 November 2010

BASIS DATA

DATA BASE GAJI KARYAWAN

Anda mungkin seorang pemilik usaha atau karyawan yang ditugaskan menangani ketenagakerjaan atau kepegawaian, dan ingin men-database-kan data karyawan menjadi tabel-tabel yang mudah diolah dan dianalisis. Ikuti panduan yang diberikan oleh DFGEN.com berikut.
Langkahnya:
  1. Mencatat semua data  terkait karyawan atau pegawai
  2. Menganalisis dan mengoptimalkan database karyawan atau pegawai
  3. Menentukan jenis data atau kode yang digunakan untuk mencatat data karyawan atau pegawai dan menerapkan ke dalam program komputer,misalnya microsoft office excel.
  4. Mengisi data dan melakukan perbaikan di saat menemukan kekurangan.
Berikut, mungkin data yang ingin anda catat:
  1. Nama karyawan atau pegawai
  2. Alamat
  3. Tempat Lahir
  4. Tanggal Lahir
  5. Nama Panggilan
  6. Tanggal masuk kerja
  7. Jabatan pertama kali masuk
  8. Gaji percobaan
  9. Gaji pertama
10.  Gaji terkini
11.  Status pernikahan
12.  Nama Ayah
13.  Nama Ibu
14.  dan seterusnya. Coba anda berlatih menemukan data yang hendak dicatat.
Menganalisis, yang dilakukan adalah membagi data tersebut dalam kelompok-kelompok, untuk mengurangi pengulangan pengetikan. Misalnya, untuk kasus data di atas, maka ada data standar yang bisa dibuat untuk mengurangi pengetikan dan mengurangi kesalahan, yaitu “jabatan pertama kali masuk”. Maka, dibuatkan daftar jabatan yang tersedia di perusahaan. Data tersebut menjadi:
  1. Nama karyawan atau pegawai
  2. Alamat
  3. Tempat Lahir
  4. Tanggal Lahir
  5. Nama Panggilan
  6. Tanggal masuk kerja
  7. 7. id jabatan
  8. 8. Jabatan pertama kali masuk
  9. Gaji percobaan
10.  Gaji pertama
11.  Gaji terkini
12. id status pernikahan
13. nama status pernikahan
14.  Nama Ayah
15.  Nama Ibu
lalu dipecah menjadi:
  1. Nama karyawan atau pegawai
  2. Alamat
  3. Tempat Lahir
  4. Tanggal Lahir
  5. Nama Panggilan
  6. Tanggal masuk kerja
  7. 7. id jabatan
  8. Gaji percobaan
  9. Gaji pertama
10.  Gaji terkini
11.  id status pernikahan
12.  Nama Ayah
13.  Nama Ibu
tabel jabatan:
  1. id jabatan
  2. nama jabatan
tabel status pernikahan:
  1. id status pernikahan
  2. nama status pernikahan
Memilih jenis data. Anda harus mengetahui jenis-jenis data yang dimuat oleh sebuah sistem DBMS, misalnya mySQL, Microsoft Office Access, Microsoft Office Excel, MIcrosoft msSQL, dan lain-lain. Saya akan jelaskan di sini tentang Microsoft Office Excel, terutama yang versi 2007. Secara sederhana, Microsoft Office Excel menyediakan 3 jenis data:
  1. teks / text
  2. angka / numeric
  3. tanggal / date
Sungguh sebuah kemudahan bagi pemakai komputer. Untuk manfaat pembentukan link antar tabel, anda akan menggunakan fungsi vlookup dengan pola : Ketika kita tidak jijik berhadapan dengan lumpur, maka itu adalah sebuah kebahagiaan.vlookup(nilai_yang_dicari, array_tabel,rentang_lookup) atau hlookup(nilai_yang_dicari,array_tabel,rentang_lookup). walaupun anda akan lebih sering menggunakan vlookup. untuk parameter nilai_yang_dicari, formula atau rumus vlookup dan hlookup mempersyaratkan itu harus angka bulat, maka dalam contoh diatas, kolom id jabatan harus berupa angka bulat ( jumlah angka angka di belakang pemisah desimal nol / 0 ). Untuk kepentingan di kemudian hari menggunakan data ini, dalam tabel utama diberikan tambahan kolom id.
  1. id : numeric bulat (integer )
  2. Nama karyawan atau pegawai: teks
  3. Alamat: teks
  4. Tempat Lahir : teks
  5. Tanggal Lahir: tanggal
  6. Nama Panggilan : tanggal
  7. Tanggal masuk kerja : tanggal
  8. 8. id jabatan : numerik
  9. Gaji percobaan : numerik, desimal 2 atau 3
10.  Gaji pertama: numerik , desimal 2 atau 3
11.  Gaji terkini : numerik, desimal 2 atau 3
12.  id status pernikahan : numerik bulat ( integer )
13.  Nama Ayah: teks
14.  Nama Ibu : teks
tabel jabatan:
  1. id jabatan : numerik bulat ( integer )
  2. nama jabatan: teks
tabel status pernikahan:
  1. id status pernikahan: numerik bulat ( integer )
  2. nama status pernikahan : teks
Khusus untuk jenis data tanggal, sebaiknya jangan diubah menjadi bertipe teks, karena jika dinyatakan sebagai teks, tidak dapat dilakukan perhitungan umur setiap saat. Karena jenis data tanggal diperlakukan sebagaimana angka, maka dapat diperlakukan sebagaimana angka untuk mencari umur setiap saat. Misalnya: jika tanggal lahir adalah 28 januari 2010, maka pada saat 30 januari 2010, umur dapat diperoleh dengan cara 30 januari 2010 – 28 januari 2010 dan menghasilkan 2 hari.
Kini, latihan untuk anda adalah menerapkannya dalam Microsoft Office Excel atau DBMS lainnya. Lengkapi dan peroleh atribut lain yang anda perlukan untuk mempunyai database pegawai atau karyawan yang baik.
Sebuah catatan penting: jika anda menginginkan menggunakan DFGEN.exe sebagai generator skrip / kode program berbahasa delphi 7 maka anda harus mengubah nama kolom dalam tabel pertama:
  1. id jabatan menjadi jabatan
  2. id status pernikahan menjadi status pernikahan
Tabel jabatan:
  1. id
  2. nama
Tabel status pernikahan:
  1. id
  2. nama
Tahap terakhir dari proses yang saya jelaskan, dapat anda lakukan sendiri.