Selasa, 25 Oktober 2011

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Tugas 2)

Perbandingan antara Pasar Tradisional dan E-Commerce : 


E-Commrce
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Sedangkan Pasar Tradisioanal :
Pasar tradisional sebagai pusat perekonomian masyarakat mempunyai peran penting bagi perekonomian daerah karena berfungsi sebagai salah satu sumber retribusi daerah. Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), pasar perlu dikelola dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi retribusi kepada daerah secara maksimal.  Pasar-pasar baik pasar tradisional maupun pasar semi modern milik pemerintah sebagai pusat perekonomian masyarakat perlu dikelola dengan tata kelola yang baik (good governance) sehingga pengelolaan pasar menjadi transparan dan akuntabel.
Pengelolaan pasar merupakan kegiatan yang cukup kompleks. Banyak hal yang perlu dikelola tidak hanya pada penerimaan retribusi akan tetapi juga pada pengelolaan lahan pada pasar.  Kompleksnya pengelolaan lahan dan retribusi akan menjadi masalah jika dikelola secara manual karena selain tingkat kesalahan yang tinggi, juga menyulitkan dalam penyusunan laporan . Banyaknya pasar dan jumlah pedagang yang cukup banyak seringkali menyulitkan kontrol sehingga berpotensi tidak maksimalnya penerimaan retribusi dari pasar.
Beberapa kesulitan dalam pengelolaan pasar antara lain :
  1. Pengelolaan lahan yang tidak teratur sehingga sulit mengetahui lahan yang belum dipakai
  2. Mengontrol masa berlaku pedagang sehingga pedagang tidak memperpanjang masa pakai lahan
  3. Mengontrol tunggakan retribusi pedagang
  4. Membuat laporan penerimaan retribusi dengan cepat dan akurat
Kesulitan-kesulitan dalam melakukan kontrol dalam pengelolaan pasar seringkali dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan sendiri.
Teknologi informasi yang saat ini berkembang saat pesat, dapat dimanfaatkan untuk membantu mengelola pasar secara elektronis. Dengan pengelolaan pasar berbasis teknologi informasi diharapkan otomasi pelayanan dalam mengelola pasar dapat dilakukan sehingga dapat memudahkan pengguna dalam melakukan monitoring terhadap pasar dengan lebih cepat dan akurat.
Peran teknologi informasi dalam membantu pengelolaan pasar dapat diwujudkan dengan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Pasar (SIM Pasar). SIM Pasar yang dikembangkan harus mampu membantu otomasi pelayanan pasar mulai dari pengelolaan lahan, pengelolaan pedagang, pengelolaan retribusi dan pengelolaan lainnya. Dengan SIM Pasar yang terintegrasi dalam otomasi pelayanan pasar diharapkan dapat memudahkan pengelola pasar melakukan perencanaan dan pengembangan pasar. Informasi yang dihasilkan dari SIM Pasar dapat diperoleh dengan cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.
Tujuan pengembangan SIM Pasar antara lain :
  1. Membantu otomasi pelayanan pasar secara terintegrasi mulai dari penentuan tarif, pengelolaan lahan, pengelolaan pedagang, pembayaran retribusi dan pelaporan
  2. Membantu mengontrol pengelolaan pasar pada habis masa berlaku pedagang
  3. Membantu mengontrol pengelolaan pasar pada tunggakan retribusi
  4. Membantu menyediakan informasi yang cepat dan akurat sesuai kebutuhan pengelola pasar
Fungsi-fungsi dasar dalam SIM Pasar agar mampu membantu pengelola pasar dalam operasional pasar antara lain :
  1. Pengelolaan Data Master
    1. Pengelolaan Kelas Pasar
    2. Pengelolaan Pasar
    3. Pengelolaan Lahan
    4. Pengelolaan Tarif Retribusi
    5. Pengelolaan Pedagang
  2. Pengelolaan Data Pedagang
    1. Pengelolaan Penetapan Pedagang
    2. Pengelolaan Perpanjangan Pedagang
    3. Pengelolaan Pengalihan Hak
  3. Pengelolaan Retribusi
    1. Pengelolaan Pembayaran Penetapan
    2. Pengelolaan Pembayaran Perpanjangan
    3. Pengelolaan Pembayaran Pengalihan
    4. Pengelolaan Pembayaran Retribusi
  4. Pengelolaan Pelaporan
    1. Terlambat Bayar Penetapan
    2. Terlambat Bayar Perpanjangan
    3. Terlambat Bayar Pengalihan
    4. Pembayaran Retribusi
    5. Habis Berlaku
    6. Penggunaan Lahan

Contoh tampilan SI Retribusi Pasar :
Contoh Tampilan Daftar Pedagang
Contoh Tampilan Tambah Pedagang
Contoh Tampilan Penetapan Pedagang
Contoh Tambah Penetapan Pedangan

Sumber : 
pututkuncoro.wordpress.com/2010/.../sistem-informasi-retribusi-pasa...
id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik

Pendapat Saya : 
perbandingan antara e-commerce dan pasar tradisional adalah e-commerce retribusi dilakukan secara modern dengan alat-alat cangih sperti pada sistem elektronik contohnya internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya berbeda dengan  pasar tradisional  yang retribusi di kelolah secara manual.
                                                                                       

                                                                                                                                                          
                                                                                                                                                                  
                                                                                                                                                                 

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Tugas 1)

PERSAINGAN DUNIA 
 
Beberapa tahun yang lalu sedikit sekali organisasi yang memiliki kepedulian terhadap informasi termasuk bagaimana memperolehnya, mengelola dan mendistribusikan kedalam seluruh organisasi. Namun karena adanya perubahan lingkungan bisnis, maka organisasi bisnis tidak bisa mengabaikan sistem informasi, terdapat kekuatan yang menjadi pendorong perubahan tersebut :
1. Perubahan ekonomi secara Global ( the emergence and strengthening of the global economy) sehingga terjadi :
a. Manajemen dan pengendalian pada berbagai tempat dibanyak negara.
b. Tingkat persaingan di pasar dunia
c. Unit-unit usaha yang berada di lintas negara
d. Sistem pengiriman produk antar negara.
2. Perubahan ekonomi industrial elemen penting yang sangat berpengaruh terhadap perubahan ekonomi adalah :
a. Pengetahuan dan informasi yang didasarkan atas nilai ekonomi.
b. Produktivitas
c. Produk dan jasa-jasa baru
d. Kepemimpinan
e. Persaingan berdasarkan waktu
f. Siklus hidup produk yang lebih pendek
g. Basis pengetahuan karyawan yang terbatas.
3. Perubahan Lingkungan Bisnis juga berpengaruh pada cara mengorganisir dan mengelola Perusahaan, sehingga dengan Teknologi informasi cara menciptakan nilai (hasil produksi barang dan jasa) juga berubah.
Pada Perusahaan Tradisional umumnya :
1. Hirarki (jabatan yang berurutan)
2. Sentralistis
3. Pengelolaan struktur yang ditandai dengan prosedur operasi standart.
Perubahanya pada Perusahaan :
a. struktur organisasi yang mendatar
b. Desentralisasi
c. Fleksibilitas
d. Kebebasan lokasi
e. Biaya transaksi dan koordinasi yang rendah
f. Pemberdayaan
g. Kerjasama team.

SISTEM INFORMASI
: Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, dan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.
: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia.
: Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi bentuk yang bisa difahami dan digunakan.
Terdapat tiga Aktivitas pada Sistem Infromasi :
1. Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk diproses dalam suatu sistem ekonomi.
2. Processing adalah konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.
3. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana output tersebut akan digunakan.
PERSPEKTIF BISNIS DALAM SISTEM INFORMASI :
Sistem Informasi terdapat dalam ruang lingkup :
1. ORGANISASI Terdapat tiga elemen kunci yaitu : Orang, Struktur dan prosedur,politik dan kultur.
a. Orang orang yang ahli pada bidangnya dipekerjakan dan dilatih untuk berbagai fungsi : termasuk penjualan dan pemasaran, manufaktur, keuangan, akuntansi, dan sumberdaya manusia.
b. Struktur dan prosedur Struktur mengacu pada pembagian tugas menurut keahlian orang di setiap bagiannya. Suatu organisasi mengkoordinasi kerja melalui hierarki yang tersruktur, formal, dan prosedur operasional yang standart.
c. Politik dan kultur Tingkatan dan keahlian yang berbeda dalam organisasi menimbulkan kepentingan dan sudut pandang yang berbeda pula. Hal ini seing menimbulkan konflik. Konflik juga merupakan dasar bagi politik organisasi. Sistem informasi muncul dengan berbagai perspektif, konflik, kompromi dan persetujuan yang semuanya ini merupakan sifat-sifat dari organisasi.
2. MANAJEMEN manajemen menyelesaikan masalah-masalah bisnis dalam lingkungan bisnis, mereka membuat strategi organisasi untuk merespon, dan mereka mengalokasikan sumberdaya manusia dan keuangan untuk mencapai strategi dan mengkoordinasikan pekerjaan. Mereka juga harus melatih kepemimpinan yang bertanggung jawab.
3. TEKNOLOGI teknologi informasi adalah satu alat bagi manajer untuk menyesuaikan diri dengan lingkangan usahannya. Teknologi yang dimaksud misalnya perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas : input, processing dan output dalam suatu sistem informasi.
Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi :
1. Tahun 1980-an telah terjadi revolusi pengolahan data, otomatisasi kantor, telekomunikasi, dan aplikasi lainnya dalam teknologi informasi yang digunakan dan berpengaruh langsung pada kinerja perusahaan besar maupun kecil.
2. Tahun 1990-an banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi hampir pada setiap peningkatan kinerja perusahaan dalam pengawasan manajerialnya. Contoh : Mesin scanning untuk harga produk pada pasar swalayan/supermarket, ATM (outomatic teller machine/ anjung tunai mandiri) sebuah mesin transaksi pengambilan uang tunai perbankan langsung secara langsung.
3. Selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya perkembangan ide mendesain sebuah sistem informasi kian meningkat pesat seperti pada stasiun radio, stasiun televisi dan surat kabar. Juga pada media telekomunikasi hand phone dengan fasilitas yang kian canggih dengan permance menarik dan kecil, tetapi bisa mengakses internet dan hubungan telebanking sistem.
4. Kesempatan penerapan sistem informasi telah membawa penggunaan teknologi yang lebih besar daripada sebelumnya. Karena dihadapkan pada permintaan jasa yang berkembang, kebanyakan departemen sistem informasi telah melakukan perubahan dramastis dengan dukungan teknologi. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya :
a. Penurunan waktu pengembangan produk dan biaya pemanufacturan, tehnik yang biasa digunakan MAP (manufacturing automatic protocol) dan CIM (Computer intgrated manufacturing
b. Jasa perbankan cross-selling
c. Perbaikan sistem perdagangan eceran
d. Peningkatan akses informasi pelanggan
e. Memungkinkan pencatatan otomatis
f. Mengintegrasikan semua fungsi nilai tambah
g. Kontribusi terhadap persaingan secara keseluruhan.

Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi
informasi yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and
telephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi adalah Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server Configurations (Romney, 2000).
EDP adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan
pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak dapat membantu pekerjaan pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP) sebenarnya sama dengan EDP. MIS merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para manajer.
DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir, maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata, khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat
semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti decision support tools, access database, dan modelling software, pengambilan keputusan menjadi bagian setiap orang. ES merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan penggunaan model-model keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine.  Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES
membuat keputusan tersebut.
EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan. Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan seperti pada value chain dapat menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya, percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman
barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan.
Salah satu teknologi informasi yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal. Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi. Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara otomatis. EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan kemampuan dalam pengendalian beberapa aktivitas. Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994). Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Hanscombe, 1989).

Sumber :
bayu96ekonomos.wordpress.com/modul.../sistem-ekonomi-manajem...                                                  
puslit.petra.ac.id/journals/pdf.php?PublishedID=AKU00020204