Minggu, 06 Maret 2011

KEWIRAUSAHAAN (Bab 1)

Bab 1 :
KEWIRAUSAHAAN

  
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi
Tiga jenis perilaku :
1.     Memulai inisiatif
2.     Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
3.     Diterimanya resiko dan kegagalan


Definisi Perilaku Kewirausahaan
Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena kebiasaan sehari-hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/ kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik.
Sebagai Wirausaha memiliki sikap-sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin berwirausaha. Bukan karena terpaksa. Ia ingin mandiri dan ingin berhasil. Karena ingin berhasil maka ia bersikap positif. Positif terhadap diri sendiri maupun positif terhadap orang lain. Namun dmikian masih ada kemungkinan untuk gagal, tetapi ia tidak gentar. Karena itu ia mau belajar dari pengalaman, termasuk dari kegagalannya. Yang pasti ia berani mandiri dan memimpin.
Bertolak pada adanya sikap dasar tersebut diatas kiranya terbentuknya perilaku wirausaha. Wirausaha memulai usahanya dengan berkomunikasi, dalam rangka mengumpulkan informasi, maupun menjalin relasi. Dalam situasi usaha pasti akan selalu terjadi perubahan. Untuk itu sebagai seorang wirausaha harus memiliki sikap terhadap perubahan, sekalipun Perubahan jarang dapat diterima secara total oleh setiap orang yang terlibat.
thanah-nanu.blogspot.com/2010/12/per
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap dan Perilaku
1. Efisiensi.
Efisiensi dapat dirumuskan sebagai suatu teknik operasional yang berdampak Pada pencapaian tujuan secara optimal dan efektif, sehingga sumber daya, waktu, potensi, dan modal termanfaatkan secara penuh tanpa terbuang. Sejalan dengan itu, suatu manajemen yang sukses dapat diartikan sebagai cara yang tidak saja efektif dalam mencapai tujuan, tetapi juga efisien dalam memanfaatkan sumber daya.
2. Perubahan lingkungan.
Dinamika lingkungan ditunjukkan oleh perubahan yang sedemikian cepat terjadi di segala bidang. Perubahan lingkungan yang relevan dengan manajemen adalah polusi. Polusi lingkungan adalah akibat dari pengeksploitasian sumber daya dan industrialisasi. Banyak ahli Ekologi (Ilmuwan yang mempelajari hubungan manusia dan lingkungannya) melihat kemungkinan kerusakan sumber daya yang tidak dapat tergantikan kembali. Manajer dalam suatu organisasi sebagaimana masyarakat professi dan akademisi saat ini mulai menunjukkan minat terhadap ekologi. Telah disadari bahwa tindakan nyata harus diambil untuk meningkatkan kegiatan pengusaha sehingga mereka tidak menyebabkan perubahan lingkungan yang drastic dan merusak.
3. Perubahan social.
Perubahan dalam masyarakat yang dapat muncul adalah pertumbuhan populasi, perubahan kebutuhan masyarakat dan variasi aspek-aspek pengembangan. Hasilnya, seorang pengusaha harus berubah untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
4. Persaingan.
Persaingan termasuk pada usaha yang menjual produk-produk sejenis dan memberikan layanan yang sama sehingga bersaing untuk mendapatkan pelanggan yang sama. Terlepas dari barang dan jasa yang ditawarkan, Anda akan selalu dihadapkan dengan persaingan, bahkan persaingan terjadi walaupun Anda menawarkan barang atau jasa yang tidak sama dengan pesaing Anda.. Dengan demikian, mengenali pesaingan akan membantu Anda mengerti secara toal lingkungan usaha dimana Anda berusaha. Jika Anda tidak tahu bagaimana pesaing Anda bereaksi terhadap rencana Anda, Anda mungkin menjalankan bisis Anda secara tidak efisien. Persaingan membuat seorang pengusaha meningkatkan kualitas barang dan/atau jasanya secara berkelanjutan. Ini berarti mutu barang/jasa meningkat seiring dengan waktu.
5. Perubahan teknologi.
Teknologi secara berkala berubah sesuai dengan permintaan konsumen. Pengembangan Teknologi baru dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa baru. Pengusaha seharusnya menyadari bahwa pengembangan teknologi baru akan mempengaruhi kegiatan usahanya. Ketergantungan Anda terhadap teknologi ditentukan oleh lingkungan dimana kegiatan usaha Anda beroperasi, dan kesuksesan usaha Anda tergantung pada produk itu sendiri, metode produksi dan strategi pemasarannya. Penerapan teknologi baru juga dipengaruhi oleh sifat dan keagresifan pesaing, ukuran keseluruhan industri dan tingkat pertumbuhan.
6. Perubahan Minat.
Pengusaha menggunakan perilaku mereka untuk mengendalikan situasi. Sikap mental positif membantu untuk tetap focus pada kegiatan yang paling diminati dan hasil yang ingin dicapai. Sebagai tambahan, pengalaman, ketekunan dan kerja keras adalah inti suksesnya seorang pengusaha.
imandede.blogspot.com/2009/10/bab-ii-
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru
Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah
-         Muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18
-         Diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll
-         Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama
Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah

Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
1. Keinginan untuk berprestasi, pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah, hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil, selalu bersikap optimis bahwa usaha yang dijalankannya akan sealu berhasil dan membawa keuntungan.
5. Rangsangan oleh umpan balik, cepat tanggap akan situasi yang ada
6. Aktivitas energik, Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
7. Orientasi ke masa depan, Memiliki visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian, mempunyai kemampuan dalam hal organisasi untuk mengembangkan usahanya.
9. Sikap terhadap uang, selalu bisa memanfaatkan uang yang di dapat untuk mengembangkan usahanya.


Sabtu, 05 Maret 2011

Kewirausahaan

Teori kebutuhan McClelland

 

Teori motivasi kontemporer



David McClelland, pencetus Teori Kebutuhan
Teori motivasi Kontenporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori motivasi kontemporer mencakup:

Teori kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya’. 
Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
o kebutuhan pencapaian: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
o kebutuhan kekuatan: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku
sebaliknya.
o kebutuhan hubungan: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Sekilas David McClelland
David Clarence McClelland (1917-1998) mendapat gelar doktor dalam psikologi di Yale pada 1941 dan menjadi profesor di Universitas Wesleyan. McClelland dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan metode penilaian karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan tes. Ide nya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori Frederick Herzberg.
David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:
1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil)
Model Kebutuhan Berbasis Motivasi McClelland
David McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam penelitian ini. Dalam teorinya McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia.
Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi.
Model motivasi ini ditemukan diberbagai lini organisasi, baik staf maupun manajer. Beberapa karyawan memiliki karakter yang merupakan perpaduan dari model motivasi tersebut.
A. Kebutuhan akan prestasi (n-ACH)
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
B. Kebutuhan akan kekuasaan (n-pow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.
C. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat (n-affil)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala Mcclelland:
1. Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
2. Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
3. Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual).
Penelitian David Mcclelland
Penelitian McClelland terhadap para usahawan menunjukkan bukti yang lebih bermakna mengenai motivasi berprestasi dibanding kelompok yang berasal dari pekerjaan lain. Artinya para usahawan mempunyai n-ach yang lebih tinggi dibanding dari profesi lain.
Kewirausahaan adalah merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang sukses (Suryana, 2006). Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Ciri-ciri pokok peranan kewirausahaan (McClelland, 1961 dalam Suyanto, 1987) meliputi Perilaku kewirausahaan, yang mencakup memikul risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan, kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta, tanggung jawab pribadi, serta pengetahuan tentang hasil-hasil keputusan; uang sebagai ukuran atas hasil.
Ciri lainnya, minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai suatu akibat dari martabat dan ‘sikap berisiko’ mereka. Seorang wirausaha adalah risk taker. Risk taker dimaksudkan bahwa seorang wirausaha dalam membuat keputusan perlu menghitung risiko yang akan ditanggungnya. Peranan ini dijalankan karena dia membuat keputusan dalam keadaan tidak pasti. Wirausaha mengambil risiko yang moderat, tidak terlalu tinggi (seperti penjudi), juga tidak terlalu rendah seperti orang yang pasif (Hanafi, 2003). Dari hasil penelitiannya, McClelland (1961) menyatakan bahwa dalam keadaan yang mengandung risiko yang tak terlalu besar, kinerja wirausaha akan lebih tergantung pada keahlian- atau pada prestasi – dibanding pekerjaan lain.
Seorang wirausaha untuk melakukan inovasi atau pembaharuan perlu semangat dan aktif. Mereka bisa bekerja dalam waktu yang panjang, misal 70 jam hingga 80 jam per minggu. Bukan lama waktu yang penting, namun karena semangatnya mereka tahan bekerja dalam waktu yang panjang. Bagi individu yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu tertarik pada pengakuan masyarakat atas sukses mereka, akan tetapi mereka benar-benar memerlukan suatu cara untuk mengukur seberapa baik yang telah dilakukan.
Dari penelitiannya, McClelland menyimpulkan bahwa kepuasan prestasi berasal dari pengambilan prakarsa untuk bertindak sehingga sukses, dan bukannya dari pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh kesimpulan bahwa orang yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu terpengaruh oleh imbalan uang, mereka tertarik pada prestasi. Standar untuk mengukur sukses bagi wirausaha adalah jelas, misal laba, besarnya pangsa pasar atau laju pertumbuhan penjualan.

 Sumber :

diy4h.wordpress.com/2010/12/09/mcclel... - Tembolok - Mirip

Wirausahaan

Teori McClelland

 

Teori motivasi kontemporer



David McClelland, pencetus Teori Kebutuhan
Teori motivasi Kontenporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori motivasi kontemporer mencakup:

Teori kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya’. 
Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
o kebutuhan pencapaian: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
o kebutuhan kekuatan: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku
sebaliknya.
o kebutuhan hubungan: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Sekilas David McClelland
David Clarence McClelland (1917-1998) mendapat gelar doktor dalam psikologi di Yale pada 1941 dan menjadi profesor di Universitas Wesleyan. McClelland dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan metode penilaian karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan tes. Ide nya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori Frederick Herzberg.
David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:
1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil)
Model Kebutuhan Berbasis Motivasi McClelland
David McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam penelitian ini. Dalam teorinya McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia.
Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi.
Model motivasi ini ditemukan diberbagai lini organisasi, baik staf maupun manajer. Beberapa karyawan memiliki karakter yang merupakan perpaduan dari model motivasi tersebut.
A. Kebutuhan akan prestasi (n-ACH)
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
B. Kebutuhan akan kekuasaan (n-pow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.
C. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat (n-affil)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala Mcclelland:
1. Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
2. Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
3. Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual).
Penelitian David Mcclelland
Penelitian McClelland terhadap para usahawan menunjukkan bukti yang lebih bermakna mengenai motivasi berprestasi dibanding kelompok yang berasal dari pekerjaan lain. Artinya para usahawan mempunyai n-ach yang lebih tinggi dibanding dari profesi lain.
Kewirausahaan adalah merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang sukses (Suryana, 2006). Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Ciri-ciri pokok peranan kewirausahaan (McClelland, 1961 dalam Suyanto, 1987) meliputi Perilaku kewirausahaan, yang mencakup memikul risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan, kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta, tanggung jawab pribadi, serta pengetahuan tentang hasil-hasil keputusan; uang sebagai ukuran atas hasil.
Ciri lainnya, minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai suatu akibat dari martabat dan ‘sikap berisiko’ mereka. Seorang wirausaha adalah risk taker. Risk taker dimaksudkan bahwa seorang wirausaha dalam membuat keputusan perlu menghitung risiko yang akan ditanggungnya. Peranan ini dijalankan karena dia membuat keputusan dalam keadaan tidak pasti. Wirausaha mengambil risiko yang moderat, tidak terlalu tinggi (seperti penjudi), juga tidak terlalu rendah seperti orang yang pasif (Hanafi, 2003). Dari hasil penelitiannya, McClelland (1961) menyatakan bahwa dalam keadaan yang mengandung risiko yang tak terlalu besar, kinerja wirausaha akan lebih tergantung pada keahlian- atau pada prestasi – dibanding pekerjaan lain.
Seorang wirausaha untuk melakukan inovasi atau pembaharuan perlu semangat dan aktif. Mereka bisa bekerja dalam waktu yang panjang, misal 70 jam hingga 80 jam per minggu. Bukan lama waktu yang penting, namun karena semangatnya mereka tahan bekerja dalam waktu yang panjang. Bagi individu yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu tertarik pada pengakuan masyarakat atas sukses mereka, akan tetapi mereka benar-benar memerlukan suatu cara untuk mengukur seberapa baik yang telah dilakukan.
Dari penelitiannya, McClelland menyimpulkan bahwa kepuasan prestasi berasal dari pengambilan prakarsa untuk bertindak sehingga sukses, dan bukannya dari pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh kesimpulan bahwa orang yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu terpengaruh oleh imbalan uang, mereka tertarik pada prestasi. Standar untuk mengukur sukses bagi wirausaha adalah jelas, misal laba, besarnya pangsa pasar atau laju pertumbuhan penjualan.

 Sumber :

diy4h.wordpress.com/2010/12/09/mcclel... - Tembolok - Mirip

Rabu, 05 Januari 2011

Perbedaan SQL dan PLSQL

SQL DAN PL/SQL

     PL/SQL adalah bahasa pemrograman yang merupakan perluasan dari Struktured Query Language. PL merupakan singkatan dari Prosedural Language. PL/SQL merupakan sebuah bahasa pemrograman yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

Perbedaan SQL dan PL/SQL:
 
- SQL adalah bahasa deklaratif untuk database yg sudah distandarkan secara internasional (ANSI dan ISO), jadi seharusnya semua database yg menggunakan SQL standar akan memiliki statement/syntax yg sama, baik di Oracle, MySQL atau database lainnya. Tetapi beberapa database memang memiliki statement/syntax proprietary yg hanya dikenali di database itu sendiri dan ini tentu saja bukan standar SQL.
 
- Sementara PL/SQL adalah ekstensi dari SQL dengan menambahkan fungsi bahasa prosedural. Berbeda dengan SQL yg hanya mementingkan bagaimana mendapatkan hasil, dengan PL/SQL juga akan diketahui bagaimana proses untuk mendapatkan hasil tsb. Karena PL/SQL merupakan bahasa prosedural, maka statement/syntax yg digunakan sangat tergantung dari jenis bahasa yg diadopsi.
 
     MySQL sendiri menggunakan standar ANSI untuk bahasa proseduralnya (SQL/PSM), dan kabarnya mengadopsi berbagai bahasa seperti Perl, Phyton, dan C. Apalagi sekarang MySQL sudah diakuisisi oleh SUN, mungkin bahasa Java juga sudah dimasukkan ke situ.

     Istilah PL/SQL khusus untuk oracle saja. PL/SQL yang merupakan singkatan dari Procedural Language/Structured Query Language merupakan sebuah penggabungan antara bahasa pemrograman prosedural (PL) dan SQL syntax. Jadi dengan PL/SQL kita tidak perlu menggunakan sebuah bahasa pemrograman sendiri. fungsi-fungsi standard di bahasa pemrograman sudah ada di sini dan bisa langsung digabung dengan perintah SQL untuk memanipulasi database. Tapi PL/SQL cuma ada di database oracle saja.

Memahami Fitur-fitur Utama PL/SQL

     Cara terbaik untuk mempelajari PL/SQL adalah dengan melihat sebuah contoh program.Program berikut ini memproses pemesanan raket tenis. Pertama, program mendeklarasikan variable bertipe NUMBER untuk menyimpan jumlah raket tenis yang tersedia. Kemudian, menampilkan jumlah raket tersedia dari table database yang bernama INVENTORY. Jika jumlah lebih besar daripada nol, program akan meng-update table dan menambahkan data pembelian ke dalam table lain yang bernama PURCHASE_RECORD. Sebaliknya, jika jumlah lebih kecil atau sama dengan nol, program akan menambahkan informasi bahwa stok tidak mencukupi ke dalam table PURCHASE_RECORD.

     Dengan PL/SQL, kita dapat menggunakan perintah-perintah SQL untuk memanipulasi data pada database Oracle serta perintah-perintah flow-of-control untuk memproses data. Kita juga dapat mendeklarasikan konstanta dan variable, mendefinisikan procedure dan function, dan menangkap pesan kesalahan.Dengan demikian, PL/SQL mengkombinasikan kekuatan manipulasi data dari SQL dengan kekuatan pemrosesan data dari bahasa prosedural (procedural language).
 
PL/SQL package

    Package adalah sebuah schema object yang mengelompokkan PL/SQL types, items, dan subprograms, yang terkait secara logikal. Packages biasanya memiliki dua bagian, sebuah specification dan sebuah body, meskipun kadangkala body tersebut tidak diperlukan. Specification (atau spec) merupakan antarmuka terhadap aplikasi-aplikasi kita; ia mendeklarasikan types, variables, constants, exceptions, cursors, dan subprograms yang tersedia untuk digunakan. Body secara penuh mendefinisikan cursors dan subprograms, dan juga mengimplementasikan spec.
Seperti ditunjukkan oleh Gambar 9-1, kita dapat memikirkan sebuah spec sebagai sebuah antarmuka operasional dan body sebagai sebuah “kotak hitam (black box)”. Kita dapat men-debug, meningkatkan, atau menimpa sebuah package body tanpa mengubah antarmuka (package spec) ke package tersebut.

Contoh Sebuah PL/SQL Package
Dalam contoh di bawah ini, kita mem-package sebuah record type, sebuah cursor, dan dua procedure kepegawaian. Perlu diingat bahwa procedure hire_employee menggunakan database sequence empno_seq dan function SYSDATE untuk menambahkan sebuah employee number baru dan hire date.
CREATE OR REPLACE PACKAGE emp_actions AS -- spec
TYPE EmpRecTyp IS RECORD (emp_id INT, salary REAL);
CURSOR desc_salary RETURN EmpRecTyp;
PROCEDURE hire_employee (
ename VARCHAR2,
job VARCHAR2,
mgr NUMBER,
sal NUMBER,
comm NUMBER,
deptno NUMBER);
PROCEDURE fire_employee (emp_id NUMBER);
END emp_actions;
CREATE OR REPLACE PACKAGE BODY emp_actions AS -- body
CURSOR desc_salary RETURN EmpRecTyp IS
SELECT empno, sal FROM emp ORDER BY sal DESC;
PROCEDURE hire_employee (
ename VARCHAR2,
job VARCHAR2,
mgr NUMBER,
sal NUMBER,
comm NUMBER,
deptno NUMBER) IS
BEGIN
INSERT INTO emp VALUES (empno_seq.NEXTVAL, ename, job, mgr,
SYSDATE, sal, comm, deptno);
END hire_employee;
 PROCEDURE fire_employee (emp_id NUMBER) IS
BEGIN
DELETE FROM emp WHERE empno = emp_id;
END fire_employee;
END emp_actions;
Hanya deklarasi di dalam package yang terlihat dan dapat dikses terhadap aplikasi. Detil implementasi di dalam package body disembunyikan dan tidak dapat diakses. Jadi, kita dapat mengubah body (implementation) tanpa harus meng-compile ulang program-program yang memanggilnya.
Variable dan Konstanta
PL/SQL mengijinkan kita untuk mendeklarasikan konstanta dan variable, lalu menggunakannya di dalam SQL dan perintah-perintah prosedura
l dimanapun ekspresi dapat digunakan. Namun perlu diingat, forward reference tidak diperbolehkan. Maksudnya, kita harus mendeklarasikan konstanta dan variable sebelum mereferensinya (menggunakannya) di dalam perintah-perintah yang lain, termasuk pada perintah-perintah declarative lainnya.
[DECLARE
- - - declarations]
BEGIN
- - - statemens
[EXCEPTION
- - - handlers]
END;

 Mendeklarasikan Variable

kiri operator dan ekspresi (dapat pula mengandung pemanggilan sebuah function) pada sisi kanan. Sedikit contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
tax := price * tax_rate;
valid_id := FALSE;
bonus := current_salary * 0.10;
wages := gross_pay(emp_id, st_hrs, ot_hrs) - deductions;
Cara kedua untuk memberikan nilai ke variable adalah dengan melakukan select (atau fetch) terhadap nilai-nilai yang ada di dalam database ke variable tersebut. Pada contoh di bawah ini, kita mengharuskan Oracle untuk menghitung bonus sebesar 10% ketika kita menampilkan gaji karyawan. Sekarang, kita dapat menggunakan variable bonus di dalam proses perhitungan lainnya atau menambahkan nilainya ke table di dalam database.
SELECT sal * 0.10 INTO bonus FROM emp WHERE empno = emp_id;
Sedangkan cara ketiga untuk memberikan nilai ke variable adalah dengan melewatkannya sebagai parameter OUT atau IN OUT kepada sebuah subprogram. Seperti pada contoh di bawahini, parameter IN OUT mengijinkan kita untuk melewatkan nilai awal ke subprogram yang sedang dipanggil dan kemudian mengembalikan nilai perubahannya kepada pemanggilnya:
DECLARE
my_sal REAL(7,2);
PROCEDURE adjust_salary (emp_id INT, salary IN OUT REAL) IS ...
BEGIN
SELECT AVG(sal) INTO my_sal FROM emp;
adjust_salary(7788, my_sal); -- assigns a new value to my_sa
Mendeklarasikan Konstanta
Mendeklarasikan konstanta sama halnya dengan mendeklarasikan, kecuali bahwa kita harus menambahkan keyword CONSTANT dan segera memberikan nilai ke konstanta tersebut. Setelah itu, tidak diperbolehkan adanya pemberian nilai kembali kepada konstanta tersebut. Pada contoh beirkut ini, kita mendeklarasikan konstanta dengan nama credit_limit:
credit_limit CONSTANT REAL:= 5000.00;


Minggu, 02 Januari 2011

Contoh Relationship Pada Basis Data

Model Entity-Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basis data, transaksi pengambilan dan pembaruan basis data.

Model ER adalah data konseptual tak tergantung DBMS dan platform perangkat keras tertentu. Model ER dikemukakan oleh Chen [1976]. Sejak itu, telah memperoleh banyak perhatian dan perluasan.

Model ER adalah persepsi terhadap dunia nyata sebagai terdiri objek-objek dasar yang disebut entitas dan keterhubungan (relationship) antar entitas-entitas itu.

Konsep paling dasar di model ER adalah entitas, relationship dan atribut.
Komponen-komponen utama model ER adalah:

a. Entitas (entity), Entitas memodelkan objek-objek yang berada diperusahaan/lingkungan.
b. Relationship. Relationship memodelkan koneksi/hubungan di antara entitas-entitas.
c. Atribut-atribut (properi-properti), memodelkan properti-properti
dari entitas dan relationship.
d. Konstrain-konstrain (batasan-batasan) integritas, konstrain-konstrain ketentuan validitas.

 
Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang yang menjadi pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita adalah entitas.

Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas (entity sets). Sederhananya, entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.

Seorang pasien, misalnya akan dimasukkan dalam himpunan entitas pasien. Sedang seorang dokter akan ditempatkan dalam himpunan entitas dokter.

Dalam berbagai pembahasan/literature, penyebutan himpunan entitas (yang kurang praktis) ini seringkali digantikan dengan sebutan entitas saja.

Karena itu sering ditemui, penggunaan istilah entitas (entity) di sebuah literature sebenarnya menunjuk pada himpunan entitas
.
Kunci Entitas

Sebagaimana model relasional, adalah penting dan berguna untuk memasukkan kunci yang diasosiasikan dengan himpunan entitas. Kunci pada himpunan entitas S, adalah himpunan atribut A. Sehingga tidak ada dua entitas di S yang mempunyai nilai sama untuk tiap atribut di A dan tidak ada subset di A yang dapat menjadi kunci di S, dengan demikian kunci mempunyai property minimal.
Atribut (Atributes/Properties)

Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari entitas tersebut.

Penentuan / pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting lainnya dalam pembentukan model ER. Contoh : nim, nama, alamat, kode.
Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Sets)

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Misalnya, entitas seorang mahasiwa dengan
nim = ‘980001’ dan
nama_mhs = ‘Ali Akbar’ (yang ada di himpunan entitas Mahasiswa)

mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah dengan

kode_kul=’IF-110’ dan
nama_kul=’Struktur Data’.

Relasi diantara kedua entitas tadi mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil/mempelajari mata kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi yang ditinjau.

Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpuan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (relationship sets).
Sebagaimana istilah himpunan entitas yang banyak sekali disingkat menjadi entitas, istilah himpunan relasi jarang sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah relasi saja.

Kardinalitas/derajat Relasi

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Kardinalitas di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

a. Satu ke satu (One to One),
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

b. Satu ke Banyak (one to many),
setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke Satu (Many to One),
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)
setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Diagram Entity-Relationship (ER)

Penggambaran Model ER secara sistematis dilakukan melalui diagram ER. Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram ER yang dapat digunakan adalah:
1. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.
2. Lingkaran/Elips, menyatakan atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi).
3. Belah ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.
4. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas dan Himpunan Entitas dengan atributnya.
5. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi one to one, 1 dan N untuk relasi one to many atau N dan N untuk relasi many to many).
Contoh diagram ER :

Tahap Pembuatan Diagram ER

Diagram ER selalu dibuat secara bertahap. Paling tidak ada dua kelompok penahapan yang biasa ditempuh di dalam pembuatan diagram ER, yaitu :

a. Tahap pembuatan Diagram ER awal (preliminary design). Yaitu :
- Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity yang terlibat dalam sistem database tersebut.
- Menentukan attribute-attribute atau field dari masing-masing entity beserta kunci (key)-nya.
Menentukan attribute dari suatu entitas sangat menentukan baik atau tidaknya sistem database yang dirancang, karena attribute ini sangat menentukan nantinya dalam proses relasi. Attribute merupakan ciri khas yang melekat pada suatu entity, misalnya attribute pada mahasiswa dapat berupa nobp, nama, tempat lahir, tanggal lahir, alamat, nama orang tua, pekerjaan orang tua dan lain-lain. Dari sekian banyak kemungkinan attribute yang ada pada entity mahasiswa, kita dapat menggunakan hanya yang perlu saja. Setelah menentukan attributenya selanjutnya adalah menentukan field kunci. Field kunci adalah penanda attribute tersebut sehingga bisa digunakan untuk relasi nantinya dan field kunci ini harus bersifat unik. Misalnya pada entity mahasiswa, attribute nobp bisa dijadikan field kunci, karena bersifat unik dan tidak ada mahasiswa yang mempunyai nobp sama.
- Mengidentifkasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan-himpunan entity yang ada beserta kunci tamu (foreign key)- nya.
Setelah menentukan entity dan attribute beserta field kuncinya, maka selanjutnya adalah menentukan entity yang terbentuk akibat adanya relasi antar entity. Misalnya antara entity mahasiswa dengan entity dosen, terjadi suatu hubungan proses mengajar, maka proses mengajar ini merupakan entity baru. Entity mengajar ini harus kita tentukan juga attribute yang melekat padanya beserta kunci tamu (foreign key). Kunci tamu adalah field kunci utama pada tabel lain, dan field tersebut digunakan juga pada tabel yang satu lagi. Misalnya nobp adalah
field kunci dari entity mahasiswa, pada entity mengajar terdapat juga attribute NoBP, maka keberadaan attribute nobp pada entity mengajar disebut sebagai kunci tamu. Proses menentukan hubungan antar entity juga sangat menentukan kualitas system database yang dirancang.
- Menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan relasi.
Setelah semua entity dan attribute yang dibutuhkan terbentuk, maka selanjutnya adalah menentukan derajat relasi antar entity tersebut, apakah satu kesatu, satu ke banyak atau sebaliknya, atau banyak ke banyak. Berhati-hatilah dalam menentukan derajat relasi ini, karena nantinya akan berhubungan dengan proses query terhadap data
- Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key).
contoh ER diagram : 
er_diagram

Entity Relationship Model

Model data entity relationship (E-R) adalah berdasarkan pada persepsi dari dunia nyata yang
terdiri dari sekumpulan objek – objek dasar yang desebut entity, dan relationship antara objek – objek
tersebut. Pembentuk Model E-R (Entity Relationship) pada dasarnya terdiri dari 2 komponen, yaitu Entiti (Entity) / entitas dan Relasi (Relation) atau hubungan.

Entiti
     Merupakan suatu objek yang dapat diidentifikasi secara unik dalam lingkungan
pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.
     Sekelompok entiti yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk
sebuah Himpunan Entiti.



contoh    Himpunan Entiti Mahasiswa

 
NPM
Nama
Alamat
Tgl Lahir
980001
Ali Akbar
Jl. Merdeka No.10, Jakarta 40121
02-01-1979
980002
Budi Haryanto
Jl. Gajah Mada No.2, Jakarta 45123
06-10-1978
980003
Rini Susanti
Jl. Adil No.123, Bogor 43123
27-07-1977

Gambar 8.4. Himpunan entiti mahasiswa
Atribut

Merupakan elemen bagian dari entiti yang berfungsi menjelaskan karakter entiti.
Contoh dalam Entiti Mahasiswa ada atribut : Nim, Nama, Alamat, Telpon dan Tgl Lahir.
Dimana Nim merupakan PK (Primery Keys) dan Nama, Alamat, Telpon dan Tgl Lahir
merupakan atribut Deskriptif.

Relasi / Hubungan
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entiti yang berada dalam
sejumlah himpunan entiti yang berbeda. Misalkan himpunan entiti Mahasiswa berhubungan
dengan himpunan entiti Matakuliah.
Himpunan Relasi : kumpulan semua relasi diantara entiti – entiti yang terdapat pada
himpunan entiti – himpunan entiti tersebut. Istilah Himpunan relasi jarang digunakan, dan lebih
sering disingkat dengan Relasi saja.

Varian Relasi
Relasi berfungsi menghubungkan antar entiti. Entiti yang berelasi tidak hanya terdiri
dari dua relasi saja. Tetapi entiti bisa berelasi dengan dirinya sendiri atau berelasi lebih dari 2
entiti. Relasi ini dapat dikelompokkan menurut varian sebagai berikut :
  1. Relasi Unary
Relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entiti ke himpunan entiti yang sama. Sering
disebut sebagai Relasi Tunggal. Misalkan relasi yang terjadi pada Pasien dan Syarat. Relasi
ini menunjukkan adanya persyaratan menjadi pasien rawat inap. Misalkan pasien hanya boleh
mengikuti rawat inap bila telah terdaftar menjadi pasien rawat jalan.
Gambar 8.5. Relasi Unary

      2.     Relasi Binary

Relasi yang terjadi dari dua himpunan entiti. Relasi ini kerap terjadi dan paling banyak
digunakan. Conto relasi biner adalah relasi antara Pasien dengan Obat.

      3.   Relasi Treenary

Relasi yang terjadi dari hubungan3 (tiga) buah entiti. Contoh relasi ini adalah
hubungan antara Pasien, Tindakan dan Dokter.
Gambar 8.7. Relasi Treenary


      4.    Relasi N-nary

Relasi yang menghubungkan lebih dari 3 (tiga) buah entiti, dimasukkan dalam relasi
multi entiti. Bentuk relasi semacam ini sedapat mungkin dihindari karena akan mengaburkan
derajat relasi yang ada dan juga akan menyebabkan desain databasenya semakin kompleks.


Kardinalitas Relasi Biner

Model relasi entiti didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari himpunan
obyek dasar yang disebut entiti dan relasi antar entiti. Entiti dapat diartikan suatu obyek yang
dapat diidentifikasi secara unik, obyek dapat berupa orang, benda, peristiwa dan lainnya.
Entiti dikarakteriasi dan direpresentasikan dengan suatu gugus atribut. Contoh atribut
dari Mahasiswa adalah : Nim, Nama, Alamat, Telpon, Tgl Lahir dan lainnya.
Sekelompok entiti yang mempunyai karakteristik entiti yang sama disebut Himpunan Entiti.
Contoh himpunan entiti adalah, himpunan entiti Kustomer, himpunan entiti Rekening,
himpunan entiti Bank, dan lainnya. Dari beberapa himpunan tadi mungkin terjadi relasi,
misalkan relasi Kustomer dengan Rekening ( Kustomer mempunyai rekening )
Khusus Relasi Biner, relasi antar anggota dari dua himpunan entiti yang terlibat dapat
bersifat :

Relasi 1-1 ( one to one relationship )

Setiap entiti dari suatu himpunan entiti tertentu diasosiasikan atau direlasikan dengan tepat
satu entiti dari himpunan yang lain.
R1 = Mempunyai
Gambar 8.8.

Relasi 1 – m ( one to many relationship )

Setiap entiti dari suatu himpunan entiti direlasikan dengan satu atau lebih entiti anggota
himpunan yang lain. Sebaliknya satu entiti himpunan yang lain direlasikan tepat dengan satu
entiti anggota himpunan pasangannya.
R1 = Mempunyai
Gambar 8.9. Relasi 1 – m

 
Relasi m - n ( many to many relationship )

Setiap entiti dari suatu himpunan entiti direlasikan dengan satu atau lebih entiti dari himpunan
yang lain dan berlaku pula sebaliknya.
R1 = Pinjam
Gambar 8.10. Relasi m – n

Sifat ketiga relasi tersebut disebut sebagai kardinalitas relasi biner. Alat bantu yang banyak
dipakai dalam mendiskripsikan pola hubungan (relasi) antar entiti adalah Entity Relationship
Diagram atau Diagram Relasi Entiti atau lebih sering disingkat dengan ERD.

Entity Relationship Diagram ( ERD )

ERD berisi komponen - komponen himpunan entiti dan himpunan relasi yang masing -
masing dilengkapi dengan atribut – atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari “ dunia
nyata “.
Nomor Simbol Nama Simbul
1. ENTITI
Digunakan untuk menggambarkan obyek yang
dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.
2. ATRIBUT
Untuk menggambarkan elemen – elemen dari
suatu entiti, yang menggambarkan karakter
entiti.
 3. HUBUNGAN
Menggambarkan relasi ( hubungan ) antar entiti
4. GARIS
Digunakan untuk menghubungkan entiti dengan
entiti, atau entiti dengan atribut.
Gambar 8.11. Notasi – notasi dalam ERD
Berikut ini dalah contoh penerapan model ER yang dapat ditaungkan kedalam Diagram – ER (
ERD ) :

Hubungan (relasi) antar tabel yang terjadi pada ERD tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Relasi Dosen dengan Matakuliah adalah one to many, dengan pengertian bahwa
seorang dosen bisa mengajarkan satu atau lebih matakuliah.
Relasi Mahasiswa dengan Matakuliah adalah many to many, dengan pengertian bahwa
seorang mahasiswa bisa mempelajari satu atau lebih matakuliah, demikian juga untuk
sebaliknya, bahwa satu matakuliah bisa dipelajari oleh satu atau lebih mahasiswa.
Diagram – ER (ERD / entity relationship diagram) tersebut diatas dapat dituangkan kedalam
kamus data berikut ini :
Kamus Data :

Mahasiswa = { Nim, nama, alamat, telp, tglhir }
Matakuliah = { Kode, namamk, sks, smester }
Dosen = { NID, namads, alamatd, telpon }
Mempelajari = { Nim, Kode, nilai }
Mengajar = { NID, Kode, hari, waktu }

Gambar 8.13. Contoh ERD dengan kamus data
Primary key untuk masing – masing entiti tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Entiti mahasiswa = nim, karena pasti unik, tidak mungkin nim : mhs0001 misalkan
dipakai oleh lebih dari 2 orang mahasiswa.
Entiti matakuliah = kode, karena pasti unik, tidak mungkin kode matakuliah : mk001
misalkan dipakai oleh lebih dari 2 matakuliah.
Entiti dosen = nid, karena pasti unik, tidak mungkin nid : ds0001 misalkan dipakai
oleh lebih dari 2 orang dosen.
Entiti mempelajari = nim dan kode ( dimana kedua atribut tersebut adalah sebagai
foreign key jadi dua atribut tersebut bisa dijadikan primary key pada entiti
mempelajari, karena tidak ada satu atribut yang menyatakan unik pada entiti tersebut.
Entiti mengajar = nid dan kode ( dimana kedua atribut tersebut adalah sebagai
foreign key jadi dua atribut tersebut bisa dijadikan primary key pada entiti mengajar,
karena tidak ada satu atribut yang menyatakan unik pada entiti tersebut.
Berikut ini adalah implementasi pembentukan ERD (entity relationship diagram)
tersebut dengan menggunakan software ERWIN (Entity relationship for windows) Erx.3.0
Gambar 8.14. Contoh ERD dengan ERWIN ERX.3.0